Waktu Kritis dan Pertolongan Serangan Jantung

Serangan jantung bisa terjadi kapan dan dimana pun, bahkan saat orang tersebut sedang duduk santai atau berjalan-jalan. Banyak orang yang meninggal karena terlambat memberikan pertolongan. Untuk itu, sebaiknya ketahui dengan pasti berapa lama waktu yang tersedia untuk melakukan pertolongan terhadap pasien serangan jantung.
"Waktu kritis (time window) yang dimiliki oleh pasien serangan jantung untuk segera diberikan pertolongan adalah 90 sampai 120 menit setelah serangan terjadi,' ujar Prof. Dr. dr Teguh Santoso, SpPD, KKV, SpJP, FIHA, FACC, FESC dalam acara seminar pengobatan penyakit jantung koroner dengan teknik 'Sequent Please', di RS Medistra, Jakarta, Kamis (19/11/2009).
Teguh mengungkapkan waktu tersebut sudah termasuk perjalanan dari rumah ke rumah sakit, jalan macet hingga memutuskan pertolongan apa yang harus diambil terhadap pasien. Keberhasilan dari pertolongan serangan jantung ini juga tergantung dari berapa banyak daerah yang mengalami penyumbatan. Semakin sedikit daerah yang tersumbat maka kemungkinan sembuhnya lebih besar.
"Untuk pertolongan pertama pasien serangan jantung bisa dibantu dengan memberikan obat aspirin secara dikunyah, karena obat ini akan bekerja lebih cepat. Aspirin ini berguna untuk membantu mengencerkan darah," ungkap Teguh.

Penyakit jantung koroner atau serangan jantung merupakan penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian mendadak. Menurut data WHO hingga tahun 2008, penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian utama yaitu sebesar 12,2 persen atau sekitar 7,2 juta kematian di seluruh dunia.

Serangan jantung itu sendiri disebabkan oleh adanya aterosklerosis yaitu pengerasan pembuluh darah karena adanya kerak yang menempel. Kerak tersebut makin lama makin menumpuk yang bisa menyumbat saluran pembuluh darah koroner sehingga mengakibatkan orang menjadi cepat capek dan sesak nafas.

"Pasien yang mengalami serangan jantung biasanya merasakan nyeri di sekitar tulang dada bagian tengah dan rasa nyerinya ini menjalar hingga ke leher dan lengan sebelah kiri," ujar pakar kardiologi intervensi dan penyakit dalam ini.

Nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Berbagai penelitian menunjukkan nyeri dada pada serangan jantung bisa mengakibatkan beberapa organ dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Serangan jantung yang bisa mengakibatkan kematian mendadak biasanya disebabkan oleh tertutupnya pembuluh darah secara total. Rata-rata pasien serangan jantung yang meninggal oleh keterlambatan pertolongan, beratnya serangan yang terjadi dan masalah kemampuan pasien untuk operasi.

Semoga bermanfaat.

Sumber : Vera Farah Bararah - detikHealth


0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih bila Anda telah memberikan komentar.
Thank you if you have to comment.

 

Your Message Here

Ekspresi ©  Copyright by: Jaga Sehat